Judul
Buku : Petir
Penulis
: Dee Lestari
Penerbit
:
Tahun
terbit :
Jumlah
Halaman :
Sinopsis
:
Dimas
dan Reuben, dua tokoh di Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh
mengalami kebosanan selama dua tahun setelah menyelesaikan novel romannya.
Tiba-tiba Dimas menerima pesan dari Gio, bahwa Diva hilang dan ia mendapat
surel Dimas dari emergency contack list yang ditinggalkan Diva.
Sedangkan
di Bandung, diceritakan seorang Elektra Wijaya, keturunan China yang tinggal
bersama ayah dan kakak perempuannya. Ayahnya membuka usaha servis dan reparasi
berlabel Wijaya Elektronik. Kakak Elektra bernama Watti. Saat usia sembilan
tahun, Elektra pernah kesetrum listrik tegangan tinggi dan berhasil selamat.
Sejak itulah ia sangat senang melihat petir yang menyambar langit. Di saat
semua orang masuk rumah, ia malah berlari-lari menyaksikan petir.
Setelah
ayahnya meninggal karena stroke, ia tinggal sendiri karena kakaknya dipinang
oleh Kang Atam, pegawai Freeport maka dari itu harus diusung ke Papua. Watti
juga akhirnya pindah agama menjadi Islam karena akan menikah dengan Kang Atam.
Elektra sempat bekerja menjadi downline semacam MLM. Namun hanya beberapa saat,
ia sadar potensinya bukan di sana. Ia pun sudah mencoba mengontrakkan rumahnya
pada orang untuk usaha. Tetapi tawaran mereka tidak membuat Elektra rela
menyewakan rumahnya. Suatu saat Elektra kebingungan bagaimana caranya
menyambung hidup karena uang peninggalan ayahnya akan semakin menipis apabila
ia tidak bekerja. Matanya tidak sengaja menangkap amplop yang terselip di depan
pintu. Setelah dibuka, ternyata surat untuknya dari STIGAN (Sekolah Tinggi Ilmu
Gaib Nasional) dengan tawaran pekerjaan sebagai asisten dosen. Syaratnya,
lamaran harus diletakkan di kuburan terdekat, lengkap dengan kembang tujuh
rupa, kemenyan madu, dan minyak jakfaron. Elektra takut dan tidak memercayai
hal itu. Ia memutuskan untuk mengunjungi kakaknya saja di Papua. Tapi saat ia
akan menelepon kakaknya di wartel, ia bertemu mantan asisten rumah tangganya
yang kini sudah sukses karena pernah ia ajak bisnis MLM. Ia diberitahu bahwa
ada dukun yang bisa meramal dan segala macam. Datanglah mereka ke sana, ke
dukun yang bernama Ni Asih. Di sana, tanpa sengaja Elektra menyetrum Ni Asih.
Merasa
di ujung tanduk, akhirnya Elektra menyerah. Ia memutuskan mengirim lamaran ke
STIGAN. Ia datang ke tempat yang sejak kecil ia anggap keramat. Di sana, ia
bertemu Ibu Sati, pemilik toko. Ia membeli segala peralatan yang disyaratkan
untuk lamaran. Sepulangnya dari sana, ia pun meletakkan surat lamaran itu di
kuburan hewan belakang rumah Om-nya. Ia kembali ke rumah Ibu Sati untuk minta
diajari semadi/meditasi. Dari Ibu Sati, ia tahu bahwa STIGAN dan
tetek-bengeknya adalah suatu kebohonga dan kejailan. Saat itu pun Elektra
langsung pergi ke rumah Om-nya untuk mengambil surat lamarannya. Tetapi
terlambat, surat itu sudah lebih dulu ditemukan tantenya. Ia sangat malu.
Watti
yang selalu menjodohkannya dengan teman Freeport suaminya, terus mendesak
adiknya. Elektra tidak punya pilihan lain. Saat ia akan menelepon orang yang
Watti jodohkan padanya, ia bertemu dengan Beatrix, teman kuliahnya. Beatrix
membuka warnet dan café. Di sanalah Elektra diajari segala hal tentang
internet. Elektra kecanduan internet sampai sakit. Ibu Sati merawat Eelektra
dan menasihati agar Elektra membuka usaha sendiri, yaitu warnet. Awalnya memang
ia hanya memiliki satu komputer berharga
17 juta. Tapi Kewoy, asisten di warnet Beatrix, membawa seseorang bernama Toni
alias Mpret—lelaki urakan blasteran Italia—untuk membuka usaha bersama Elektra.
Usahanya antara lain warnet, sewa PS, dan menonton film. Dinamakan Elektra Pop.
Suatu saat ia kembali menyetrum dua orang, yaitu Mpret dan Kewoy. Ibu Sati
akhirnya datang untuk mengajari Elektra mengendalikan listrik dari tubuhnya,
dan menyalurkan listrik alami tersebut agar dimanfaatkan untuk pengobatan.
Setelah
menjalani percobaan dan berhasil, hampir setiap hari Elektra kedatangan tamu
untuk berobat. Hidupnya pun semakin tenang. Belakangan di-ketahui bahwa Elektra
bisa membaca pikiran orang. Saat ulang tahun Mpret, ia tidak sengaja mengetahui
lewat batinnya, bahwa Mpret menyukainya. Maka dari itu selama ini Mpret menjadi
orang yang bisa diandalkan untuk Elektra.
Suatu
saat ada tamu datang ke rumahnya dan mencari Mpret. Saat itulah ia tahu lelaki
berpenampilan punk itu sepupu Mpret, bernama Bong (tokoh ini muncul di
Supernova 2: Akar). Bong meminta Eletra untuk menyembuhkan temannya yang sedang
sakit.
TANGGAPAN
Sama
seperti novel seri supernova sebelum-sebelumnya, Dee Lestari menggunakan ide
yang spesial, dan imajinatif. Dalam novel Petir, dijelaskan dengan rinci
tentang kekuatan alam. Sudah pasti riset yang dilakukan memang mendalam.
Walaupun latarnya sederhana, berkisaran lingkungan biasa, tetapi penggambarannya
lumayan rinci. Diselipkan beberapa komedi yang membuat novel ini tidak
membosankan. Penggambaran tokoh dengan sudut pandang pelaku utama ini, lebih
mendetail menjelaskan siapa tokoh ‘aku’ yang sebenarnya, karena dijelaskan dari
mulut tokoh utama sendiri. Nilai moral yang disampaikan pun mudah dipetik. Dee
meluruskan dalam novel ini, bahwa jangan terlalu percaya pada hal-hal gaib yang
masih berkembang di masyarakat.
Ebook
Klik Disini :