Senin, 23 September 2019

Download Buku Autumn In Paris Karya Ilana Tan Pdf

Post oleh : Info Tulisan | Rilis : 09.25 | Series :


Judul Buku : Autumn In Paris
Penulis : Ilana Tan
Penerbit :
Tahun Terbit :
Jumlah Halaman :
Sinopsis :
 Tara Dupont atau biasa dipanggil Victoria Ma Cherie oleh ayahnya adalah gadis berdarah campuran Indo – Prancis. Ibunya keturunan Indonesia, sedangkan ayahnya berkebangsaan Perancis. Kedua orang tuanya sudah lama bercerai yakni 12 tahun lalu saat Tara berusia 12 tahun. Pada awal perceraian orang tuanya, Tara tinggal bersama ibunya di Indonesia, tetapi 4 tahun kemudian Tara pindah ke Paris dan tinggal bersama ayahnya. Saat ini Tara bekerja di sebuah stasiun radio terkenal di Paris. Ia dikenal sebagai gadis periang, unik, menarik dan suaranya merdu, yang juga tidak kalah mengesankan Tara menguasai 3 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Prancis dan Bahasa Inggris. Di Paris Tara memiliki beberapa sahabat yakni Elise salah satu rekan kerjanya di stasiun radio yang juga seorang penyiar radio dan Sebastian anak dari salah satu teman ayah Tara. Mereka berdua bagaikan kakak adik, Sebastian adalah orang yang paling mengenal Tara, tidak heran bila Tara jatuh hati pada Sebastian…
Kehidupan cinta Tara tidak berakhir pada Sebastian. Itu semua berawal dari pertemuan Tara dengan pria Jepang bernama Tatsuya Fujisawa. Tara dan Tatsuya berjumpa secara kebetulan. Awalnya secara tidak sengaja Tatsuya berjumpa dengan Tara di sebuah kafe di Bandara Charles De Gaulle, kemudian pertemuan kedua mereka di sebuah club pada malam harinya. Ternyata beberapa hari kemudian Sebastian mengajak Tara makan malam dan memperkenalkannya dengan seseorang, itulah Tatsuya Fujisawa. Tara tidak menyadari bahwa dia pernah bertemu dengan Tatsuya sebelum malam itu, karena pada saat pertemuan sebelumnya, Tara dalam pikiran kalut tidak karuan.
Hari-hari berlalu, tanpa sengaja Tara bertemu dengan Tatsuya di sebuah bistro kecil, kali ini Tara menyapa Tatsuya lebih dahulu. Mulai saat itu Tara dan Tatsuya menjadi sering bertemu. Bahkan Tatsuya mengirim surat di acara yang diselenggarakan oleh stasiun radio di mana Tara bekerja. Ia menceritakan kisah-kisahnya di Paris bahkan ia menceritakan pertemuannya dengan gadis Paris, di mana gadis yang ia maksud adalah Tara Dupont. Tara juga sempat mendengar surat yang dikirim oleh Tatsuya hanya saja ia tidak menyadari bahwa ialah gadis itu. Ia hanya senang mendengar kisah-kisah Tatsuya, bahkan ia menjadi penasaran akan kelanjutan kisah Tatsuya.
Kedatangan Tatsuya ke Paris ternyata selain untuk bekerja di salah satu proyek yang ditanganinya bersama Sebastian juga untuk mencari seseorang. Orang yang Tatsuya pikir adalah penghancur hidupnya, dia adalah cinta pertama ibunya. Ibu Tatsuya meninggal setahun lalu karena mengidap penyakit kanker tepat ketika musim gugur. Itulah sebabnya ia membenci musim gugur dan Paris. Ibunya mengaku bahwa sebelum menikah dengan ayah Tatsuya, ia sempat menjalin hubungan dengan pria Prancis bernama Jean Daniel Lamercier. Ternyata lelaki itu adalah ayah kandung Tatsuya. Tatsuya sedih, kecewa dan marah saat itu karena merasa dibohongi selama ini, tapi ia takkan bisa mengubah kenyataan. Tatsuya berusaha mempersiapkan diri sebelum menemui lelaki yang dimaksud ibunya, tetapi suatu hari ia bertekad untuk segera menyelesaikan ini semua. Ia menemui lelaki yang adalah ayahnya. Tatsuya tidak pernah menuntut pengakuan ia hanya ingin melihat bagaimana sosok yang menjadi ayahnya itu. Ternyata hal itu tidak seperti yang Tatsuya bayangkan, Monsieur Lamercier menerima Tatsuya bahkan ia tidak menolak atau menawarkan untuk melakukan tes DNA.
Kisah hubungan Tara dan Tatsuya berjalan lancar, mereka semakin dekat mereka sering jalan-jalan bersama, keliling Paris bersama bahkan mereka makan malam bersama di apartemen Tatsuya dengan makanan hasil masakan Tatsuya. Hubungan mereka semakin dekat singkatnya mereka pacaran.
Suatu hari adalah acara ulang tahun Elise, sahabat Tara. Elise berniat merayakannya di club ayah Tara. Club itu adalah club di mana Tatsuya dan Tara bertemu yang kedua kalinya. Di sanalah semuanya terungkap, Tatsuya menceritakan semuanya kepada Tara, bahwa gadis yang ia maksud dalam suratnya di acara radio itu adalah dia. Kebahagiaan terasa begitu hangat di antara sejoli itu, tetapi semua berubah ketika sesuatu hal terjadi. Ayah Tara datang di club itu karena itu salah satu club miliknya, Tara memanggil ayahnya dan mengajaknya kepada teman-temannya. Wajah Tatsuya berubah pucat panik ketika mendengar Tara memanggil lelaki berusia setengah abad itu Ayah. Begitu pula Jean- Daniel Lamercier terlihat gelisah ketika mendengar pengakuan putrinya bahwa lelaki itu adalah teman dekatnya. Tetapi kebenaran itu tidak langsung terungkap karena Tatsuya dan Ayah Tara bersikap seolah tidak ada apa-apa. Tatsuya sangat sedih, marah, dan kecewa. Ia masih belum dapat menerima kenyataan bahwa seseorang yang sangat dicintainya selama ini adalah saudaranya. Bagaimanapun juga ia tidak boleh mencintai saudaranya sendiri. Mengapa kenyataan ini sangatlah kejam ?
Beberapa hari setelah kejadian itu Tatsuya terlihat aneh, ia berubah menjadi pendiam dan selalu menyibukan diri terus-menerus. Sampai suatu hari ia memutuskan untuk meminta Monsieur Lamercier melakukan tes DNA untuk membuktikan kebenarannya. Ternyata harapan Tatsuya pupus sudah, ia dan Tara telah ditakdirkan sebagai kakak beradik. Berbagai perasaan berkecamuk dalam diri Tatsuya rasa benci, sedih, kecewa dan putus asa menjadi satu. Hubungan Tara dan Tatsuya tidak berjalan seindah seperti kisah pada awal novel ini. Seandainya masih ada harapan —sekecil apa pun— untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh hidupnya pada harapan itu.
Suatu hari Tatsuya kecelakaan, ia tertimpa balok di lokasi proyek di mana ia bekerja. Tara panik mendengar hal itu, ia dan ayahnya segera ke rumah sakit untuk melihat kondisi Tatsuya. Ketika sampai di depan ruang Dokter Delcour, Tara mendengar percakapan antara dokter dengan ayahnya. Seluruh tubuh Tara seakan terasa berat, kepalanya pusing, dan air matanya terus mengalir dengan derasnya setelah ia mengetahui dari percakapan tersebut yang menjelaskan bahwa Tatsuya adalah anak kandung ayahnya. Ia tak dapat membayangkan hal itu dapat terjadi. Ia pun menghilang, berusaha untuk melupakan semua hal yang terjadi dengan cara bunuh diri. Ia frustasi dan putus asa akan hal ini. Sebastian menghentikan aksi bunuh diri Tara dan ia menjelaskan bahwa bunuh diri bukanlah jalan yang terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah. Ia tidak mungkin mencintai saudaranya sendiri.
Beberapa lama setelah kejadian itu, setelah Tatsuya sembuh dari sakitnya, Tara dan Tatsuya memutuskan bahwa mereka akan mencoba menerima hal itu, sebagai kakak adik, karena itulah kenyataannya. Tetapi begitu sulit bagi mereka berdua, begitu menyakitkan. Tatsuya berencana kembali ke Jepang dan berusaha melupakan perasaannya kepada Tara. Pertemuan Tara dan Tatsuya yang terakhir kalinya benar-benar menyayat hati mereka berdua. Masa lalu mereka yang tidak dapat diubah, menghancurkan cinta mereka.Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan.
Hari ini adalah hari keberangkatan Tatsuya ke Jepang dan juga hari ini akan dibacakan email terakhir Tatsuya yang dikirimkan ke stasiun radio tersebut. Di dalam email tersebut bertuliskan tentang bahagianya Tatsuya dapat mengenal Tara, betapa bahagianya dia saat bersama dengan Tara, dan betapa dia sangat menyayangi Tara. Ia sangat berterima kasih atas segala yang telah dilakukan Tara padanya. Tara sangat penting dalam kehidupannya. Namun ia tidak ingin terus larut dalam kesedihan karena ia tahu ia tidak mungkin mencintai saudaranya sendiri. Hal yang dapat dilakukannya adalah keluar dari kehidupan Tara, ia tidak akan melupakan diri Tara, tetapi ia harus melupakan perasaannya kepada Tara walaupun itu berarti ia harus menghabiskan sisa hidupnya untuk mencoba melakukannya. Pasti butuh waktu lama sebelum ia bisa menatapnya tanpa merasakan apa yang dirasakannya setiap kali ia melihat Tara. Kalimat terakhir Tatsuya adalah “izinkanlah aku mengaku untuk beberapa detik saja bahwa aku mencintainya.” Tara tidak dapat menutupi kesedihannya, air matanya jatuh tiada henti. Ia membayangkan saat-saat bahagianya bersama Tatsuya. Kini Tatsuya telah menuju ke Jepang dan tidak akan pernah kembali ke Paris untuk selamanya.
Sebulan setelah kepergian Tatsuya ke Jepang, Tara tidak pernah tahu bagaimana keadaan Tatsuya saat ini karena semenjak kepergian Tatsuya dari Paris, Tatsuya tidak pernah menghubunginya. Hingga suatu saat, seseorang menelepon ayah Tara yang mengabarkan bahwa Tatsuya telah mengalami kecelakaan yang sangat parah karena Tatsuya terjatuh dari lantai 3 gedung proyek yang sedang dibangun. Tidak ada harapan lagi bagi Tatsuya untuk hidup. Tara dan ayahnya pun tentu saja sangat sedih mendengar kabar tersebut. Untuk kesekian kalinya, Tara harus merasakan kesedihan luar biasa akibat Tatsuya. Ia sudah sangat sedih setelah mendengar Tatsuya adalah saudaranya, kini ia harus merasakan kesedihan kembali akibat keadaan parah Tatsuya.Mereka memutuskan untuk pergi menjenguk Tatsuya di Jepang.
Kini mereka telah sampai di rumah sakit Jepang tempat Tatsuya dirawat. Tara tidak mampu menahan tangisnya, ia sangat sedih. Keiko yang berperan sebagai penerjemah ini menceritakan kepada Tara dalam bahasa Indonesia bahwa dokter mengatakan, Tatsuya tidak mampu bertahan dalam 48 jam, namun kenyataannya ia mampu bertahan sampai lebih dari 3 hari. Ini sungguh hal yang luar biasa. Keiko juga menceritakan bahwa ayah tiri Tatsuya yakin Tatsuya dapat bertahan demi Tara dan ayah kandungnya.
Keiko mengantarkan Tara ke sebuah apartemen. Apartemen tersebut adalah apartemen Tatsuya dan ayah tirinya. Untuk kesekian kalinya, Tara tidak mampu menahan rasa sedihnya ketika mulai memasuki kamar tidur Tatsuya. Ia tidak menyangka, Tatsuya melakukan aktivitasnya di dalam kamar ini sebelum Tatsuya mengalami kecelakaan yang parah. Ia menemukan foto-foto dirinya bersama Tatsuya. Ia juga membaca beberapa kiriman email Tatsuya kepada Sebastian yang ternyata yang Tatsuya tanyakan hanyalah kabar mengenai Tara. Sangat menyedihkan, cinta yang harus musnah akibat status mereka sebagai saudara.
Sepulang dari apartemen Tatsuya, Tara memberanikan diri menemui Tatsuya di ruang rawat Tatsuya. Ia menatap Tatsuya, seseorang yang sangat dicintainya terbaring lemah tidak berdaya di kamar tidur rumah sakit. Tara tidak mampu berhenti menangis.
Tara mencoba mendekati Tatsuya. Wajah Tatsuya hampir tidak terlihat karena tertutup oleh perban. Ia mengatakan sesuatu seakan berharap Tatsuya dapat mendengar semua yang diceritakannya. Tara menceritakan tentang saat-saat dirinya sedang bersenang-senang bersama Tatsuya. Ia mengatakan bahwa saat-saat bersama Tatsuya adalah hal yang paling menyenangkan. Ia juga menceritakan tentang foto yang ditemuinya di dalam apartemen Tatsuya. Sungguh bahagianya mereka saat itu. Tara juga berterima kasih atas segala yang telah dilakukan oleh Tatsuya. Tatsuya telah membuat segalanya terasa menyenangkan.
Tara tidak dapat mengendalikan air matanya. Ia terkejut seakan tidak percaya, ia menatap mata Tatsuya yang tidak ditutup perban ternyata basah. “Apakah kau mendengarnya ? Apakah kau dapat mendengarkanku, Tatsuya?” ucap Tara. Ia sangat senang.
Tara lalu memegang tangan Tatsuya dan berkata, “Kau dengar aku, Tatsuya? Biarkan aku menangis untuk kali ini saja. Aku akan baik-baik saja. Mungkin butuh waktu, tapi aku akan baik-baik saja. Kau boleh lihat sendiri nanti. Kau akan lihat tidak lama lagi aku akan kembali bekerja, tertawa, dan mengoceh seperti biasa. Aku janji.” Tara juga mengatakan, “ Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu Tatsuya, aku mencintaimu.” Tara berbicara terbata-bata kepada Tatsuya dan berharap ada jawaban atau respon darinya namun Tatsuya hanya tetap diam dan nampak Tatsuya meneteskan air mata katika Tara mulai terhanyut dalam isak tangis.
Tiba-tiba terdengar bunyi panjang dan datar yang membuat Tara meremang. Ia mengangkat kepala dan menatap monitor penunjuk detak jantung. Hanya ada garis lurus yang terlihat di sana dan bunyi panjang dan monoton itu.
Tara menatap Tatsuya. Wajah Tatsuya masih tenang seperti sebelumnya. Kepala Tara berputar kembali ke monitor yang menunjukkan garis lurus itu. Sebelum ia sempat berpikir, pintu kamar terbuka dan orang-orang berpakaian putih menerobos masuk. Ia tidak menyadari ayahnya menariknya menjauh dari ranjang dan memeluknya. Namun kenyataannya usaha dokter dan perawat yang mengelilingi ranjang Tatsuya tidak membuahkan hasil. Tara melihat mereka perlahan-lahan menjauh dari ranjang. Matanya beralih menatap monitor yang tetap menunjukkan garis lurus itu. Tidak berubah, mereka gagal menyelamatkan Tatsuya.  Tara dan ayahnya menangis. Kenichi Fujisawa(ayah tiri Tatsuya) terlihat menangis sambil memeluk tubuh putranya. Kini Tara memang benar-benar tidak dapat melihat Tatsuya kembali untuk selamanya. Betapa sedihnya ia saat itu. Tatsuya telah pergi untuk selamanya. Biarlah cintanya ini ia kenang sampai akhir hayatnya. “Cintaku ini akan selalu abadi untukmu, Tatsuya. Biarlah aku menyimpan rasa cinta ini. Tidak selamanya cinta itu harus memiliki.” ucap Tara.
Kalimat terakhir dari email yang Tatsuya tulis kepada Sebastian adalah “Selama ia bahagia, aku juga akan bahagia, meski aku harus mengorbankan hidupku”.


Ebook Klik Disini : 

google+

linkedin